Jika Waktu Bisa Aku Simpan dalam Botol

Hippocrates pernah menulis sebuah kegelisahan.
Life is short, art long, opportunity fleeting, experience treacherous, judgment difficult.
Hal yang sekarang saya rasakan adalah life is short  dan art long. Banyak yang mengartikan bahwa art di sini adalah termasuk ilmu pengetahuan.

Saya sangat menyukai semua jenis ilmu pengetahuan. Mulai dari agama, sejarah, teknologi, film, komputer, fisika, bahkan sedikit musik. Tentu saja yang membuat saya jatuh cinta adalah ilmu ekonomi.

Tapi, saya lalu melihat umur yang sudah saya lewati dan seberapa dalam ilmu dan keterampilan yang saya peroleh. Saya seketika menjadi sedih, bahwa saya tidak akan bisa menguasai semuanya. Maka, munculah sifat "Penjahat" dalam diri saya. Hidup Abadi.

Cerita di film-film dongeng hingga yang kekinian, juga cerita yang ada di novel atau pun hikayat-hikayat nenek moyang sering kali menceritakan tentang seorang penjahat yang dengan segala cara ingin menjadi hidup abadi. Sesuatu yang tidak bisa saya tangkap alasannya mengapa kecuali: takut akan kematian.

Nah, masalahnya, untuk orang seperti saya pun, kematian bukanlah sesuatu yang begitu menakutkan (yah walauh pun sesekali saya juga merinding membayangkan jika jiwa saya akhirnya lepas dari jasadnya, dan konon itu sakit sekali). Untuk mengalahkan ketakutan atas kematian menurut saya solusinya hanya satu: menjadi orang baik dan memiliki prinsip hidup yang benar.

Namun, sekarang baru saya sadari bahwa, menjadi abadi, godaannya bukanlah itu. Bukan takut akan kematian. Sekarang godaan bagi saya adalah, untuk dapat mengetahui banyak hal (bahkan semua hal di dunia ini kalau perlu!). Itu semua membutuhkan waktu yang panjang dan sayangnya umur dan badan kita memiliki keterbatasan untuk menampung jiwa yang ada di dalamnya. Ada waktunya kita harus beranjak pergi.

Malam ini, saya "menangis-nangis" ketika saya tahu banyak kata-kata super aneh yang ada di dalam Buku Latihan GRE yang selama ini tidak saya ketahui. Bukannya pesimis tidak bisa menjadi "master" di dalam subjek ini, tapi ini butuh waktu. Belum lagi masalah basic grammar yang masih "nazi" banget!

Entahlah, memiliki panjang umur juga nampak tidak begitu menyenangkan. Saya tidak membayangkan umur saya bisa menyentuh angka 80 ke atas. Karena pasti badan sudah sakit-sakit, stamina tidak fit, otak juga tidak handal. Buat apa di dunia kalau semua itu sudah tidak ada gunanya?

Entalah, ini kegilasahan yang aneh, ingin hidup abadi, karena ingin mengetahui banyak hal, tapi tidak juga ingin panjang umur karena takut badan yang rintih dan tua. Saya jadi teringat sebuah lagu,  Time in Bottle, yang saya tahu dari menonton salah satu scene flm X-Men. Yah, seandainya waktu bisa saya lakuan seperti si Quicksilver, mungkin akan banyak waktu yang bisa kuhabiskan untuk ilmu pengetahuan, masyarakat dan ...cinta. Fuuh.

0 komentar:

Posting Komentar