Paris! Kota Bawah Tanah dan Budaya Membaca

Tulisan ini adalah sedikit catatan perjalanan saya ketika pada tahun 2009 ke Paris dalam rangka tes di ENS (saya tidak lulus tes hik hik). Cerita ini sebenarnya untuk dimuat di salah satu majalah saya yang gagal terbit karena kekurangan investor alias pengiklan. Akhirnya sengaja saya simpan, untuk suatu ketika saya baca lagi dan semangat lagi untuk mengjar cita-cita saya sekolah di Perancis. Amiin. Tulisan saya persembahkan bagi yang sangat mengiginkan cerita tentang Paris dari saya, walaupun mungkin belum semua.

Paris, sebuah kota yang katanya tempat banyak orang jatuh cinta. Tapi tahukah kamu? Di kota ini banyak banget menyimpan sejuta pesona. Bukan hanya dari menara Eiffel hingga Museum Louvre, tapi juga sejuta kejutan ada di sini. Ini adalah kota dengan turis terbanyak di Eropa. Yup! artikel ini akan bagi-bagi cerita sisi lain dari kota Paris.

Kota Bawah Tanah 
Kesibukan orang-orang di Paris lebih terlihat di bawah tanah.
Kalau ingat Paris, berarti kita tahu dong kalau kota ini adalah Ibu Kota negara Perancis. Kalau di banding-bandingin kayak kota Jakarta dong? Ibu kotanya Indonesia. Macet, padet kendaraan, polusi udah menjadi ciri khas sebuah Ibu kota. Tapi jangan salah ternyata di Paris itu semua tidak terjadi!

Pertama kali saya datang ke sini terbingung-bingung, “Loh, Paris biar jalannya kecil-kecil, nggak ada jalan layang, tapi kok nggak semacet Jakarta ya? Ke mana kendaraannya?”. Ternyata eh ternyata di kota ini sistem transportasi umum bawah tanah alias subway alias metro (begini orang perancis menyebutnya)  benar-benar menjadi andalan mereka pergi ke mana-mana.
Petunjuk yang jelas di sub-way metro, membuat kita tidak akan sulit memelajarinya.

Pertama kali saya datang ke sini terbingung-bingung, “Loh, Paris biar jalannya kecil-kecil, nggak ada jalan layang, tapi kok nggak semacet Jakarta ya? Ke mana kendaraannya?”. Ternyata eh ternyata di kota ini sistem transportasi umum bawah tanah alias subway alias metro (begini orang perancis menyebutnya)  benar-benar menjadi andalan mereka pergi ke mana-mana.

Bisa dikatakan bahwa hiruk-pikuk Kota Paris itu bukan di permukaan saja, tapi juga di bawah tanah alias subway. Meskipun dengan kepadatan yang cukup tinggi, sistem transportasi ini tetap nyaman bagi siapapun. Tidak perlu menunggu lama-lama untuk menunggu kereta lewat di terminal (gare ini bahas perancisnya) apalagi khawatir ada kereta yang ngetem.  

Hebatnya lagi kamu semua yang baru pertama kota Paris nggak akan bingung memahami bagaimana memakai fasilitas ini. Tanda dan warna dari jurusan sangat jelas dan mudah dipahami, dijamin nggak bakal buat kalian tersesat. Selain itu jalur metronya pun menjangkau semua sudut kota Paris. Yah, nggak heran kalau banyak orang lebih baik menggunakan fasilitas metro ini dibandingkan punya kendaraan sendiri. Harga tiket ada bermacam-macam, bahkan kadang tergantung umur kita juga loh. Ticket all day artinya tiket itu bisa kamu pakai seharian, harganya sekitar 8 euro. Kalau kamu umurnya di bawa 23, kamu bisa dapat potongan jadi harganya sekitar 5 euro.
Sortie bahasa Indonesianya "keluar"




Kota Baca
Mungkin semua orang juga tahu kalau orang Perancis katanya terkenal romantis. Hingga hampir di setiap sudut kota Paris kamu bisa nemuin orang-orang yang sedang “bermesraan”, di taman, di jalan, di subway. Eits! Pikirannya jangan ngeres melulu, biar gitu orang Paris punya kebiasaan yang patut kita contoh looh!
Anak muda yang membaca di taman Palace du Luxembourg


Mungkin kalau kamu ke kota ini, di setiap tamannya kamu akan ketemu sama orang yang lagi baca buku lamaaaaa banget, nggak tua nggak muda. Bahkan ibu-ibu yang lagi jaga warung pun demikian. Entah koran, novel, buku pelajaran mungkin akan mereka lahap dah!
Manula sedang membaca, Pallace du Luxembourg


Kalau dipikir-pikir, nggak heran ya negara Perancis itu jadi maju. Gimana nggak maju, membaca adalah kebiasaan yang dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Saya sering banget pas lagi di kereta metro nemuin orang lagi pegang buku bacaan. Yah, kalau mereka beruntung dapat tempat duduk di kereta (karena biasanya memang metro agak sesak pas jam-jam padat) mereka akan menyempatkan diri membaca. Bahkan uniknya saya pernah nemuin semacam orang “gembel”-nya Paris, udah manula, bertahan hidup dengan menjual buku-buku bekas. Kemungkinan itu buku-bukunya waktu jaman masih muda.  Yah begitulah Perancis, membaca adalah budaya semua lapisan masyarakat. Makannya jangan heran kalau kamu melihat lukisan-lukisan seniman perancis yang berobjek manusia, selalu ada buku yang mereka pegang di tangannya. Kebiasaan ini dibawa sampai hari ini. Kapan ya Indonesia kayak Paris?

Yang unik di Paris

1. Di pusat kota Paris, biar ibu kota, nggak ada jalan layang (kalau udah dipinggiran kota Paris mungkin sudah ada, misalnya yang deket stadiun State de France)


2. Jalan utama kota Paris banyak yang kecil-kecil (kecuali yang gede, kayak yang deket Arc de Atrhrium)




3. Tempat sampah di kota Paris menggunakan “kresek” besar plus kerangka besi (red. Kalau di Indonesia besinya mungkin udah dicolong orang! He…he..).



4. Hari minggu pertama pada setiap bulan Museum Louvre masuknya gratis loh





5. Paris adalah kota dengan wisatawan paling banyak di Eropa




6. Menara Eiffel udah dikunjungi lebih dari 2 juta wisatawan! (dihitung yang beli karcis untuk naik, belum sama yang muter-muter doank di sekeliling menara Eiffel, kayak saya! males ke atas selain hemat duit juga takut ketinggian)

7. Menara Eiffel udah pernah mau dibongkar karena udah melewati masa izin pendirian menara, bahkan sempat mau dihancurkan pasa jaman Jerman menginvasi Perancis. Tapi sampai hari ini menara itu tetap kokoh berdiri!
8. “Tour” itu bahasa Perancisnya  kata menara, Tour de Eiffel artinya Menara Eiffel, terus lomba sepeda Tour de France maksudnya apa ya? Menara Perancis? wkwkwkkw



demikian sedikit cerita dari saya....
Untuk Kota Paris yang kenangannya tidak pernah terlupakan...(sebelum, saat, dan sesudahnya...)

2 komentar:

  1. Pernah ke Paris ya? Senangnya...je voudrais allez a Paris :)

    BalasHapus
  2. Oui! je suis aller a Paris..
    Ya! ayo semangat2 mengejar impian2 yg tertunda

    BalasHapus