Di dalamnya memang saya tidak bisa memilih harus bekerja dengan siapa dan siapa, semua harus diakomodasi. Standar orang dalam bekerja memang berbeda-beda dan tidak bisa dipaksakan sama. Emosi dan kekerasan sebenarnya bukanlah opsi yang saya sukai. Tapi, kapasitas pengendalian diri seseorang memang tertabatas. Terkadang kesal tidak dapat lagi disembunyikan.
Tapi melihat muka-muka mereka yang sebenarnya memiliki minat, yang bersemangat walaupun tidak tahu bagaimana caranya, bisa meringankan beban saya. Pikiran berat itu sebenarnya sumbernya dari saya sendiri karena visi dan idealisme yang saya buat sendiri. Ya saya harus melihat sisi positif sebanyak-banyaknya.
Kembali mengingat, dulu, ketika aku belum banyak terlibat dalam tataran "pengambil kebijakan" sangat kesal dengan ide-ide yang dibuat untuk mengembangkan kami. Sekarang saya harusnya bersyukur, karena keluh kesal saya dahulu disalurkan dengan diberi kesempatan untuk berkontribusi walau sedikit.
Tidak sedikit yang terluka dengan standar saya, bahkan pikiran dan kritik bahaya laten terlalu mendominasinya ide-ide saya pada akhirnya muncul juga. Akhirnya ada yang angkat bicara soal itu. Saya tidak masalah, karena saya sangat egaliter dan percaya bahwa delegasi dan keterlibatan itu penting. Hanya saja, mungkin saya terlalu memproritaskan projek ini di atas yang lain-lain (walaupun memang ini lah yang memang pantas saya prioritaskan). Sehingga konsep-konsep ideal saya ingin paksakan ke permukaan dan semua harus berhasil (saya lupa bahwa ganjaran itu tetap ada, meski semua gagal).
Saya sudah prediksi semua itu, dan itu memang berbahaya. Buat saya dan buat orang lain. Saya tidak ingin standar saya tergerus pelan-pelan, tapi saya juga tidak bisa mendiamkan begitu saja. Yang saya inginkan standar kita bersama-sama meningkat. Tapi evaluasi saya, memang ini bukan habitat "bekerja" saya. Pergi untuk mencari suasana baru adalah solusi terbaiknya, untuk saya bisa kembali berkontemplasi dan mengembangkan diri untuk perjuangan yang lain.
KPK masih 50%! Ini belum selesai, ganjarannya besar. Saya tidak akan menyerah. Tetap berjuang hingga lelah pun tak apa. Terus berlari, hingga sang lelah kelelahan mengejar saya. Hahaha
-Tuannya Sophia-
50% KPK
Tagged:
0 komentar:
Posting Komentar