Hati lembut yang menggetarkan laiknya udara membelai peluh
Sejenak akan membuat diam, jadi rumputnya yang bicara di luar jendela
Adakah dia membuat dengan sengaja hati ku jadi teduh
Ataukah semua hanya sebuah fantasia menguasi realita
Aku penikmat diam dalam lantunan keindahan Tuhan
Tanpa sengaja terikut aliran sungai walau amat perlahan
Mencicipi puisi cinta yang tak bisa dibaca
Walau ini mungkin adalah ceritanya
Puisi Cinta
Tagged:
0 komentar:
Posting Komentar