Apa yang terjadi selama setahun ini? Nggak kerasa udah lama nggak ngeblog.
Nampaknya, bekerja di sebuah kantor atau instansi akan banyak menyita waktu. Sudah setahun saya tidak memposting blog. Apa yang terjadi selama setahun ini?
1) Seperti pada posting sebelumnya, saya bekerja di sebuah start-up dan dilanjukan membantu salah satu mantan bos saya di kampus yang sekarang menjadi pejabat di sebuah Kementerian.
2) Selama setahun ini, di tengah-tengahnya tanpa sengaja saya berjibaku lagi soal urusan asmara. Hmmm, kesimpulannya: Sebanyak apa pun teori yang kamu baca di buku soal asmara, urusan asmara itu harus dijalani, dihadapi dan dirasakan. Karena pada kenyataanya di lapangan akan bisa berbeda. Buku dan teori, itu menggunakan akal dan pikiran dan di lapangan emosi dan perasaan akan menjadi pendamping hidup
Uniknya, Lagu Letto selalu bisa membantu saya menyelami makna kehidupan. Hahaha... misal kalau lagi nge-drop dan berkurang semangat dengan hati ada lagu, Sampai Nanti sampai Mati
Kalau lagi pengen-pengen sok religius, pengen tobat, dan kayak sudah kebanyakan keduniawian lagu yang pas ada aja...Sandaran Hati.. Jangan lihat video-klipnya kalau lagu ini sebenarnya soal seorang Insan dan Tuhan. Letto, tanpa harus menggunakan video-klip religus, lirik-liriknya mengantarkan kita pada kesadaran soal konsep kehidupan.
Nah, bicara Asmara... sebenarnya juga ada lagu yang pas. Bahkan dengan kasus yang saya hadapi akhir-akhir ini,
Kalau lagu di atas, itu semacam mengajarkan aku agar berusaha selalu cool dalam urusan asmara. Karena cinta sejati itu tidak pernah ada di dunia. Hmmm, ini pesan dari lagu ini sudah lama ketahui. Tapi ya baru kali ini, bisa ngeh secara riil lagu ini. Jadi ngeras, oooo begini ya rasanya.
Wah banyak yang pas lah dari lagu-lagu Letto.
3) Uniknya, saya selalu mengaggumi kekuatan lirik band Letto dengan Sabrang yang banyak sebagai penciptanya. Selalu saja pas sama pola pikir. Uniknya, tahun ini akhirnya saya bertemu langsung dengan orangnya. Si mas Sabrang. Hahahaha. Yah, walau udah gak se-artis masa-masa kuliah. Saya bertemu Sabrang karena ada semacam projek untuk membuat start-up, saya berkonsultasi dengan dia, melalui teman saya yang selama ini sudah dekat dengan dia sejak lama. Persepsiku selama ini dengan ngobrol langsung dan melalui lirik-liriknya, sangat sama, tidak jauh meleset. Mulai dari, kocak-kocaknya, cara dia pola berpikir dia tentang kehidupan dan tentu saja soal kemanusiaan dan Indonesia.
4) Tahun ini, harusnya saya sekolah ke Australia. Urusan visa menghambat saya. Seharunya saya sedih sekali. Tapi untung ada urusan lain yang jauh lebih sedih dari urusan sekolah ini. Jadi, kekeceawaannya ketutup. Hehehehe. Ada saja hikmah dari setiap musibah.
Well, happy blogging..
Nampaknya, bekerja di sebuah kantor atau instansi akan banyak menyita waktu. Sudah setahun saya tidak memposting blog. Apa yang terjadi selama setahun ini?
1) Seperti pada posting sebelumnya, saya bekerja di sebuah start-up dan dilanjukan membantu salah satu mantan bos saya di kampus yang sekarang menjadi pejabat di sebuah Kementerian.
2) Selama setahun ini, di tengah-tengahnya tanpa sengaja saya berjibaku lagi soal urusan asmara. Hmmm, kesimpulannya: Sebanyak apa pun teori yang kamu baca di buku soal asmara, urusan asmara itu harus dijalani, dihadapi dan dirasakan. Karena pada kenyataanya di lapangan akan bisa berbeda. Buku dan teori, itu menggunakan akal dan pikiran dan di lapangan emosi dan perasaan akan menjadi pendamping hidup
Uniknya, Lagu Letto selalu bisa membantu saya menyelami makna kehidupan. Hahaha... misal kalau lagi nge-drop dan berkurang semangat dengan hati ada lagu, Sampai Nanti sampai Mati
Kalau lagi pengen-pengen sok religius, pengen tobat, dan kayak sudah kebanyakan keduniawian lagu yang pas ada aja...Sandaran Hati.. Jangan lihat video-klipnya kalau lagu ini sebenarnya soal seorang Insan dan Tuhan. Letto, tanpa harus menggunakan video-klip religus, lirik-liriknya mengantarkan kita pada kesadaran soal konsep kehidupan.
Nah, bicara Asmara... sebenarnya juga ada lagu yang pas. Bahkan dengan kasus yang saya hadapi akhir-akhir ini,
Kalau lagu di atas, itu semacam mengajarkan aku agar berusaha selalu cool dalam urusan asmara. Karena cinta sejati itu tidak pernah ada di dunia. Hmmm, ini pesan dari lagu ini sudah lama ketahui. Tapi ya baru kali ini, bisa ngeh secara riil lagu ini. Jadi ngeras, oooo begini ya rasanya.
Wah banyak yang pas lah dari lagu-lagu Letto.
3) Uniknya, saya selalu mengaggumi kekuatan lirik band Letto dengan Sabrang yang banyak sebagai penciptanya. Selalu saja pas sama pola pikir. Uniknya, tahun ini akhirnya saya bertemu langsung dengan orangnya. Si mas Sabrang. Hahahaha. Yah, walau udah gak se-artis masa-masa kuliah. Saya bertemu Sabrang karena ada semacam projek untuk membuat start-up, saya berkonsultasi dengan dia, melalui teman saya yang selama ini sudah dekat dengan dia sejak lama. Persepsiku selama ini dengan ngobrol langsung dan melalui lirik-liriknya, sangat sama, tidak jauh meleset. Mulai dari, kocak-kocaknya, cara dia pola berpikir dia tentang kehidupan dan tentu saja soal kemanusiaan dan Indonesia.
4) Tahun ini, harusnya saya sekolah ke Australia. Urusan visa menghambat saya. Seharunya saya sedih sekali. Tapi untung ada urusan lain yang jauh lebih sedih dari urusan sekolah ini. Jadi, kekeceawaannya ketutup. Hehehehe. Ada saja hikmah dari setiap musibah.
Well, happy blogging..