Filosofi yang saya peroleh dari rekan saya ini memang terlihat begitu naif, namun ternyata relevan dan eksis dalam beberapa kasus. Maksudnya apa dan kaitannya dengan blog saya?
Akhir-akhir ini, saya mempraktikan filosofi ini, saya mencoba pasrah dengan filosofi ini. Ternyata ada baiknya, ini juga terkakit dengan tipisnya rasa Cinta dan Benci, rasa Benci dan Cinta yang berujung pada sebuah tesis: Jangan mencintai terlalu berlebihan, karena akan bisa membenci berlebihan, Jangan membenci berlebihan karena akan bisa mencintai berlebihan.
Filosofi "Mencintai Orang yang Dinikahi" alih-alih Menikahi orang yang Dicintai akan memberikan rasa aman dari kebencian dan kekecewan, dan tentu juga penolakan. Karena di sana kita memang belajar untuk mencintai dengan melalui proses pembelajarn atas kekurangan-kekurangan yang ada. Sebaliknya, Jika pendekatan Menikahi orang yang Dicintai akan memberikan risiko kebencian yang muncul akibat ada penolakan dan hal-hal yang mengecewakan di kemudian hari.
Memang yang paling indah adalah, menikahi orang yang dicintai dan ternyata orang itu adalah yang terbaik baik dari sudut pandang kita dan sudut pandang Allah. Nah, saya masih takut, kalau orang yang saya benar-benar cintai bukalah yang terbaik dari sudut pandang Allah, atau saya takut ketika saya jadi membencinya berlebihan karena dia tidak menanggapi rasa yang saya miliki...ouch ouch ouch
Mencintai Orang yang Dinikahi
Tagged:
0 komentar:
Posting Komentar