Dua hari ini saya bingung mengapa website Batik Esklusif yang saya pikir sudah bagus SEO-nya, kok sekarang dengan kata kunci batik eksklusif saat ini malah tidak lagi ditemukan di halaman pencarian Google. Apa salah saya? Hehehehe. Kok kayaknya SEO untuk Google semakin rumit. Akhirnya, saya pikir biarlah web Batik Eksklusif ini dibuat apa adanya, alami, dan gak perlu teori SEO yang rumit.
Lalu... saya teringat dengan sebuah cerita cerpen pertama yang saya buat dan saya kirim ke KolomKita.com, sebuah web kumpulan cerpen yang sudah "mati" sejak tahun 2009. Sekarang web itu masih aktif. Dengan artikel yang jumlahnya ratusan, mungkin saat ini sang pemilik web memiliki keuntungan dari Google Adsense saja.
Kembali ke cerpen pertama saya, ia berjudul Aku Hanya Diam dan Tak Terasa Air Mata Mengalir di Pipi Ini. Hahahahahaha, cerpen yang setting-nya sedih ini harus diakhir dengan sebuah "penghancur suasana". Sebuah paragraf narsis dan konyol ala saya. Entah, dulu kenapa saya berpikir untuk menulis paragraf konyol itu di akhir. Cerpen yang sebenarnya cukup mendapat komentar yang banyak (relatif dengan beberapa cerpen yang lain di web itu) "harus diakhiri dengan sebuah akhir yang kurang penting", begitu kata temen dekatku semasa masa kuliah.
Dulu yang saya pikirkan adalah, saya hanya ingin meyakinkan pembaca bahwa saya bukan penulis yang mellow dan sentimentil. Aku takutnya tercitrakan sebagai penulis yang melankolis dan suka ber-sendu sendu. Sepertinya saya ingin mengirim pesan, "Come on! ini cuma cerpen, ayo jangan nangis! Ayo ketawa!". Hahahahahaha.
Tapi entah mengapa...akhir-akhir ini, ternyata kadang saya sendiri butuh kesenduan dan suasana yang sentimentil... :P
Batik Eksklusif dan Cerpen Pertama Ku
Tagged:
0 komentar:
Posting Komentar