Malam ini, dari pada lupa dengan apa yang selama ini saya baca tentang materi kepemimpinan, lebih baik saya menuliskannya dalam sebuah blog..Hmmm, kali ini saya tidak buka buka uku dan tidak googling, saya akan memuntahkan semua yang ada di kepala langsung begitu saja.
Baik, sekarang temanya adalah tipe kepemimpinan. Oke, paling mudahnya, kalau dibuat dua kutub, tipe kepemimpinan ini ada di satu kutub otoriter dan satu kutub lagi adalah kutub "membiar-biarkan" (atau lebih dikenal dalam bahasa perancisnya, laissez-faire). Di tengah-tengah dua kutub itu ada yang mungkin dikenal dengan tipe demokratis atau terkadang disebut dengan tipe akomodatif. Terkadang lagi di bawah laissez-faire sendiri ada tipikal delegating. Intinya graduasi tipe kepemimpinan seperti itu.
Pertanyaan pasti satu: mana tipe yang paling baik? Pasti banyak yang menjawab: Tipe demokrasi lah! era demokrasi gini loh! Ternyata, berdasarkan apa yang saya baca selama ini tentang teori kepempimpinan, jawaban tokoh maya di atas adalah salah. Lalu mana yang benar?
Yang benar, tipe kepemimpinan cocok dan baik sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing. Maka tipe kepemimpinan yang baik adalah yang sesuai dengan lingkunan, situasi, karakter yang dipimpin dan lain sebagainya. Pernah terbayang ga kenapa Cina atau Singapure cocok dipimpin pemerintah yang otoriter? Atau bingung kenapa dan bagaimana tipe kepemimpinan demokratis ala USA bisa berjalan dengan mulus? Nah, kuncinya adalah di "situasi dan kondisi".
Lalu saya jadi berpikir, oleh karena itu untuk menjadi pemimpin yang baik ada dua pendekatan yaitu:
1) Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang multi-tipe. Dia terkadang bisa otoriter jika dibutuhkan, terkadang dia sangat membebaskan jika dibutuhkan.
2) Seorang pemimpin yang mampu mengumpulkan lingkaran terdekatnya sebagai pelengkap kekurangannya, sehingga dia menjadi pemimpin yang lengkap secara kolektif. Si A orang yang sangat demokratis, dia mengangkat wakilnya yang sangat keras dan otoriter, sedangkan si C sebagai wakil 2 adalah orang yang tipe kepemimpinannya ada di tengah-tengah A dan B... maka lengkaplah si A sebagai pemimpin.
Apakah kesimpulan ini benar atau tidak, saya juga kurang tahu. Pos kali ini hanya sekedar menumpahkan apa yang baru saya baca akhir-akhir ini.
idealnya sih gitu aul, sesuai sikon, tapi tiap orang (pemimpin) mmg punya karakter sendiri kan, klo dr awal mmg otoriter, se-membiar-biarkan-nya pasti nggak sama dengan orang yg karakter awalnya mmg demokratis
BalasHapusnano nanoooo..rame rasanya.. hihihihi :D
BalasHapus