Amanah Besar

Hal yang paling sulit untuk mengemban amanah adalah ketika kita berpikir nanti kita tidak mampu amanah terhadapan tugas yang diberikan. Namun demikian, sering saya berpikir, kalau yang saya takuti yang lain adalah ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan semsestinya. Pasti ada perasaan jengkel, marah, gelisah dan galau. Mana yang lebih berhak untuk saya takuti?

Baiklah, sudah berkali-kali saya diberikan amanah, ada yang berhasil dan ada yang gagal. Semoga saja tidak ada yang tidak amanah. Kalau memang niat saya baik dan lurus, masalah hasil bukanlah segalanya, tapi bagaimana usaha kita untuk memberikan yang terbaik adalah fokusnya. Biasanya masalah hasil, selain dipengaruhi diri sendiri, bisa juga orang lain. Jika diri sendiri kita bisa kontrol lebih baik, karena memang diri kita sendiri yang punya kontrol. Tapi jika diri orang lain? Terkadang memang sulit. Tapi ya sudahlah, anggap saja wahana pembelajaran lagi.

Lagi pula, sudah puas saya makan asam-garam samudra amanah. Ada yang enak, ada yang menjengkelkan, ada yang makan hati. Sudah ah, semua itu sudah saya rasakan, mungkin sekarang hanya tinggal melatih lagi. Melatih hati ini agar lebih luas, kalau bisa seluas samudera...akomodatif dan responsif.

Lagian, saya sekarang punya PR besar, yaitu mengalahkan diri sendiri, hawa nafsu, bermalas-malasan, hingga akhirnya revisi nggak selesai-selesai (padahal tinggal sedikit lagi! Aghhhh)...

Semangat!


0 komentar:

Posting Komentar